adalah bagian kecil dari hidup, agar ia tak redup. Sesuatu yang ingin diabadikan, namun tak mungkin akan bertahan sebab pada masanya ia pasti pergi. Tulisan barangkali bisa menjadi titik temu; antara gagasan, tanya, rasa, harapan, kebenaran, juga pencarian jawaban. Menyatu dalam sebuah bingkai berisi catatan-catatan sederhana. **(lsmdnt@catatan.aksara)**

Tentang saya :)

Total Pengunjung

Yuks menelusuri..

29 Jan 2017

Muslimah inspirasiku

Januari 29, 2017 0 Comments


Bismillah..

        Dia adalah permaisuri fir'aun. Namanya Asiyah binti Muzahim Radiyallahuanha. Wajahnya cantik dan ia sangat dicintai oleh fir'aun. Hidupnya di dalam istana dan selalu bergelimang kemewahan. Dilayani oleh dayang-dayang yang selalu siap setiap saat.
Gambar terkait

        Ketika kalimat tauhid itu dikumandangkan oleh Musa Alaihissalam, cahaya keimanan langsung menyentuh hatinya. Asiyah langsung beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Ia berbalik kufur kepada suaminya, Fir'aun yang kejam dan sombong . Ia rela menukar kemewahan dengan keimanan.

      Saat fir'aun mengetahui tentang keimanan istrinya, ia langsung memerintahkan untuk mengikat Asiyah di empat tiang, lalu dicambuk sampai mati. Cambuk cambuk itu mengoyak tubuh Asiyah, namun tak sanggup mengoyak keimanannya. perempuan yang mempertahankan imannya iti sangat kuat keyakinannya terhadap Allah, Rabb seluruh alam. Ia lalu berdoa kepada Allah dan doanya kemudian diabadikan dalam Al-Qur'an .


"Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, Istri Fir'aun ketika dia berkata : Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya serta selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.
(QS. At-Tahrim : 11)


               MasyaAllah. Teladan yang luar biasa bagi para muslimah di tengah banyaknya ujian yang melanda. Mungkin kita belum ada apa-apanya dibandingkan bunda Asiyah yang berjuang dan mempertahankan keimanannya dihadapan Makhluk yang paling ingkar dan mengaku tuhan (Fir'aun). Ditengah ujian kemewahan yang ditawarkan suaminya. Sanggupkah kita??

Pertanyakan  sekali lagi pada diri yang selalu berbuat khilaf dan dosa. Apa amalan yang membuat kita pantas merasakan nikmatnya surga Allah. Apakah selama ini kita sudah benar benar menjadi orang baik?.. Hanya diri yang mampu menjawabnya.
Selalu berharap Rahmat dan ampunan Allah yang bisa menyelamatkan kita. Memberikan ikhtiar terbaik, selalu berusaha memperbaiki cacat diri..



Salam cinta.
**********************
Murdianti.lusi

24 Jan 2017

Kisah "Gadis"

Januari 24, 2017 0 Comments
             Akhir-akhir ini; tepatnya setelah gadis mulai  menjejakkan kaki di sebuah tempat yang bernama kampus,  dia mendengar satu celetukan biasa namun perlu waktu yang cukup lama untuk merenungkannya. Celetukan ini tak sengaja didengarnya dari salah satu teman SMA yang kebetulan satu kampus dengan gadis sekarang.
            “Kamu udah beda ya sekarang dis, udah sombong” katanya. Begitulah kira-kira celetukan singkat yang sempat beberapa kali tertangkap telinga gadis. Sederhana sekali, hanya sepotong kata. Tapi maknanya dalam, Setidaknya itu menurut gadis.
            Dua kata penting yang harus dia telaah panjang. “Beda dan sombong”. Gadis berfikir keras untuk 2 kata ini. “Beda? Apa yang berbeda dariku?” ucapnya . “Penampilankah? Pembawaan? Sikap? Atau apa?”
            Memang semenjak melangkahkan kaki di dunia kampus, ia menemukan hal baru yang tak didapatkannya di pondok tempat ia mengenyam SMA dulu. Di kampus dia menjumpai orang-orang yang benar-benar ingin belajar mendalami islam. Orang orang yang bergabung di sebuah lembaga yang bernama Lembaga Dakwah Kampus.
            3 tahun yang lalu, Gadis ingat sekali itu. Ketika pertama kali melangkahkan kaki ke kampus untuk mengikuti OSPEK. Diantara ribuan orang mahasiswa dan kakak panitia, matanya tertuju pada sebuah stand yang dijaga oleh  kakak-kakak berjilbab lebar. Mereka tersenyum ramah dan dengan lemah lembut melayani mahasiswa baru yang mampir ke stand mereka. Tak terasa langkahnya juga tertuju kesana. Kakak-kakak di situ langsung memperkenalan diri. Mengajak gadis bersalaman dan cium pipi kanan kiri… luar biasa, dalam hatinya. Dia  tak pernah diperlakukan akrab seperti ini untuk ukuran orang yang baru kenal pertama kali. Bahkan di pondoknya dulu, dia tak pernah  seintens ini.
            Benar saja, Dia  jatuh hati dengan mereka. Gadis benar-benar jatuh cinta pada cara kakak-kakak ini. Mereka baru saja kenal, tapi rasanya seperti teman lama.  Inilah titik mula dia menambatkan hati pada organisasi di kampus. Dan gadis memilihnya. Memilih organisasi yang sama dengan kakak kakak berjilbab lebar yang ditemuinya  itu. Organisasi dakwah.
            Hal pertama yang Gadis ubah adalah penampilannya. Kalau dulu dia sangat menyukai jeans dan celana. Semenjak itu,dia biasakan untuk menggunakan rok kemana-mana. Kumpulan Jeans dimasukkannya ke sebuah tempat dan tak dipakainya lagi setelah itu. Jika sebelumnya dia memakai jilbab yang sedang saja panjangnya. Maka semenjak itu dia belajar untuk menggunakan yang lebih lebar.
            Gadis belajar, Gadis memulai proses itu. Dia ikut mentoring bersama kakak di LDK, kegiatan yang sebelumnya masih asing di telinga. Di pondok dulu dia hanya mengenal yang namanya ta’lim, belajar di masjid setiap ba’dha subuh dan isya. Tapi kali ini beda. Benar benar beda.
            Mungkin itu juga yang membuat celetukan ringan itu keluar dari mulut indah temannya. Dulu Gadis sangat santai bertegur sapa dengan siapa saja, bergurau dengan mereka. Namun ketika semenjak di kampus, dia mencoba untuk lebih pendiam dan mengurangi interaksi. Terlebih lagi dengan temannya yang laki-laki tadi.  Ghadul basar, menahan pandangan dan menjaga etika interaksi  dengan lawan jenis. Begitu kata kakak mentornya.
Sombong?
Aku .. sombong? Pikir gadis dalam hati.
Astaghfirullah. Kali ini dia harus merenung lebih dalam?
Definisi sombong itu apa sih?
Kalau tidak salah dalam sebuah hadist Rasulullah mengatakan bahwa sombong itu “menolak kebenaran dan meremehkan manusia.. pikirnya.
Lantas kebenaran mana yang dia tolak?
Manusia mana yang dia remehkan?
Ya Allah ya Rabb.. mengapa aku bisa membuat temanku berfikir bahwa aku sombong? Renungnya.
Apa karena aku jarang menegurnya ketika berjumpa?
Apa karna pemahamanku yang salah tentang cara gadhul basar?
Atau apa ya Allah. Apa yang salah..

            Hingga pada akhirnya dia bertanya pada kakak kakaknya tentang bagaimana harus bersikap yang seharusnya.
“Mungkin kamu harus lebih ramah padanya dek” supaya dia tak berfikir sepeti itu padamu. Tapi jangan berlebihan.” Jawab kakak mentornya menenangkan.
            Nasihat itu mengena sekali.  Setelah itu gadis mulai belajar untuk tak terlalu ekslusif pada orang. Terlebih kepada yang belum masih umum. Karna dia sadar bahwa dakwah bukan saja  tentang memperbaiki diri , tapi juga menularkannya pada orang lain. Dan untuk menularkannya itu harus punya cara berkomunikasi dan menyenangkan bagi mereka. Tetap menjaga sikap tentunya.
            Gadis berterima kasih sekali  pada temannya yang secara tak langsung  telah mengingatkan dengan celetukan ringannya. Dia memang ingin berbeda, gadis ingin memulai perjalanan baiknya bersama kakak kakaknya di LDK. Di organisasi dakwah. Dia tetap teman yang dulu. Tapi dia ingin memperbaiki sikap dan tingkahnya yang kurang baik di masa lalu, supaya dia lebih baik.. supaya dia lebih menyenangkan. Menyenangkan dalam kebaikan. Gadis memutuskan untuk berpindah, hijrah dan belajar istiqomah  menjadi sosok berbeda.

Mulai saja perjalanan baikmu..

*******
Murdianti.lusi