Alhamdulillahirobbil
aalamiin, saya
bersyukur atas segala nikmat yang senantiasa Allah hadiahkan setiap harinya. Kali
ini saya ingin kembali berbagi tentang isi salah satu buku yang saya
baca. Bercerita sedikit, buku ini merupakan buku yang seharusnya saya
bedah di acara *I LOVE BOOKS "IRC”* 105,8 mujahidin FM pada 24
maret 2018. Kesempatan ketiga yang diberikan setelah sebelumnya membahas buku
karangan Buya Hamka tentang perempuan dan juga buku karya mbak Asma Nadia,
namun karena satu dan lain hal (sebenarnya karena keterlambatan saya datang ke
studio siaran ;( ) akhirnya batal. Kemudian, dua minggu setelah itu
tepatnya pada sabtu 14 april 2018 diminta lagi untuk membantu mengisi diacara
yang sama. Sudah mengkonfirmasi bisa, tapi lagi lagi batal sebab ada
suatu kegiatan yang benar-benar tidak bisa saya tinggalkan karna merupakan
kewajiban.
Dan untuk mengganti kesempatan yang
sudah dua kali saya lewatkan, saya memutuskan untuk membuat catatan singkat tentang isi buku ini☺..
*****************
Pribadi hebat
Karya Buya Hamka
“Bebanmu akan berat, jiwamu harus
kuat
Tetapi aku percaya langkahmu akan
jaya. kuatkan pribadimu!
*Hamka*
Judul : Pribadi hebat
Penulis :
Prof. Dr. hamka
Penerbit : Gema Insani, Jakarta 2014.
Jumlah halaman : 177 halaman
********
Membangun kepribadian hebat; Ibarat
menggarap sebuah bangunan, salah satu bagian penting adalah kualitas batu
bata yang digunakan. Batu bata berkualitas bagus akan membuat kuat bangunan
yang didirikan. Begitulah satu persatu pribadi individu , seperti batu bata.
Pribadi yang kuat akan mampu menguatkan diri dan memberikan pengaruh positif
terhadap orang lain serta lingkungan sekitarnya. Dan lebih jauh lagi
kepada agama, bangsa dan negaranya.
Pada pengantar buku ini dikatakan
bahwa setiap hari kita tidak akan lepas membicarakan tentang orang-orang
baik yang terkenal maupun tidak, yang luar biasa atau hanya biasa saja. Kita
akan mengatakan kemuliaan ataupun kekurangannya. Pertanyaannya adalah mengapa
timbul keistimewaan pada beberapa orang/golongan? Mengapa ada yang terkeal ada
juga yang tidak? Ternyata, orang yang luar biasa dalam sejarah adalah orang
yang menciptakan pekerjaaan yang besar-besar, baik yang sangat mulia ataupun
pekerjaan besar yang sangat hina.
Buku ini terdiri dari 10 bab dan
setiap bagian dari bab bab tersebut memuat pelajaran dan hikmah yang luar biasa:
Bagian pertama buku ini membahas
tentang " Pribadi". Nilai
seseorang adalah pribadinya. Orang yang berilmu sekalipun walaupun sangat ahli
dalam satu bidang belum tentu berharga apabila pribadinya tidak
kuat, terutama budi dan akhlak. Pribadi seseorang dapat diketahui setelah
melihat perjalanan hidup dan rekam jejak usahanya. Tinggi rendahnya pribadi
seseorang adalah karena usaha hidup, cara berfikir, tepatnya perhitungan,
jauhnya memandang dan kuatnya semangat diri. maka :
“berbahagialah orang yang mementingkan memerhatikan cela diri sendiri
sehingga tidak sempat memerhatikan cela orang lain” (HR. Al-Bazzar)
“Pribadi yang besarlah yang menimbulkan kebangsaan dan
keteguhan bangsalah yang memupuk pribadi” (Buya Hamka).
Pada bagian kedua, penulis mengupas
tentang "yang memunculkan pribadi". Beberapa hal yang memunculkan pribadi diantaranya ialah daya
tarik, kecerdasan, menimbang rasa (empati), berani, bijaksana, berpandangan
baik, tahu diri, kesehatan tubuh, bijak dalam berbicara, juga percaya
kepada diri sendiri.
Bagian ketiga ialah tentang "Hubungan antara jasmani dan
rohani". Pada bagian ini dipaparkan bahwa otak adalah pemimpin
tertinggi yang memegang kekuasaan kerajaan diri. Di sana terpegang pikiran,
perasaan dan iradah (kemauan). Agar hubungan seluruh tubuh dengan otak
berlangsung cepat, harus ada penguat hubungan. Tenaga penghubung yang kuat itu
adalah darah.
“Jika tidak ada tiga perkara, rusak dan binasalah dunia ini. Jika tidak
ada syahwat, putuslah keturunan. Jika tidak ada keinginan mencari nafkah, rusak
dan binasalah penghidupan. Jika tidak ada keinginan terkemuka, habislah ilmu
pengetahuan (khalif al Ma’mun)
Bagian keempat yaitu "Pribadi bangsa". Pribadi
yang membuat sejarah dalam suatu bangsa ada dua macam, yaitu pribadi pemikir
dan pribadi pekerja artinya ada yang meneorikan dan ada yang mempraktekkan.
Manakah yang lebih utama? Tentu saja Keduanya utama dan mulia. Dalam
suatu bangsa, ilmu pengetahuan menjadi kekuatan besar dan kekuatan pengetahuan
harus dialirkan ke pekerjaan. Ilmu pengetahuan bukan lagi alat si pandai
menekan si bodoh dan bukan pula alat penjajahan. Ia berguna untuk
mempertahankan susunan masyarakatnya yang telah lapuk dan buruk. Kita
semua ingin untung, ingin sukses, ingin jaya. Namun apalah artinya keuntungan
materi jika ilmu tidak dapat memimpin kita menuju keuntungan kebatinan dan
kejiwaan. Kita harus menang, tetapi dimanakah letak kemenangan itu? Ya, dibalik
perjuangan dan kepayahan. Pribadi laksana mobil, dia tidak dapat berjalan
jika mesin-mesinnya tidak bagus.
Bagian kelima:“yang menguatkan pribadi”. Sangat pentig untuk kita ketahui bahwabeberapa
hal penting yang bisa menguatkan pribadi antaranya adalah memiliki tujuan,
keinginan bekerja, rasa kewajiban, pengaruh agama dan iman, serta pengaruh
shalat dan ibadah.
Kemudian bagian keenam
membahas tentang "Pikiran dan rasa
seni". Cara berfikir yang teratur adalah tenaga penarik yang utama
pada manusia. Kata kata yang keluar dari lidah merupakan dorongan dari jalan
fikiran. Perkataan dan perbuatan adalah bukti beres atau tidaknya berfikir
seseorang.
Fikiran dan perasaan haruslah sejalan,
mendirikan dengan benar: bukan memaksa, sendi sendi kebesaran jiwa
haruslah kita miliki dalam mengarungi hidup ini seperti tidak gelisah,
rela menerima hidup dan berusaha, serta bermuka jernih.
Selanjutnya bagian ketujuh: “Yang melemahkan pribadi”. Pribadi yang
kita miliki ada kalanya bisa melemah dan akhirnya rapuh. Sebabnya bisa
bermacam-macam. Menurut Buya Hamka beberapa hal yang turut melemahkan
pribadi yaitu menjadi bayang-bayang orang lain, Ikatan adat lama pusaka usang ,
budak buku, tidak tentu arah, menjadi benalu, inilah hal hal
yang menyebabkan pribadi menjadi lemah.
Bagian kedelapan yaitu “kesempurnaan pribadi”. Selain hal yang
melemahkan, ada banyak pula hal lain yang bisa menguatkan dan
menyempurnakan pribadi seseorang. Ialah pandangan hidup, berterus terang,
bertanggung jawab, sabar, kemauan yang keras, keikhlasan, bersemangat dan
berperasaan halus. Ketika hal in dimiliki pribadi maka kebaikan kebaikan lah
yang akan didapatinya.
Bagian kesembilan " kebesaran pribadi". Jasa
dan perbuatan besar yang pernah dilalui dalam hidup, sejarah kegemilangan yang
dimiliki menyebabkan orang menjadi kagum terhadap suatu pribadi.
“dia sekali kali tidak takut dan cemas, tidak ragu ragu dalam
persoalan yang sulit bagi orang lain, itulah orang besar”.
Pribadi yang besar tidak berbeda
dari manusia biasa. Orang yang hidup dekat mereka akan dapat melihat sisi
kelemahan dan kekurangannya. Karena itu, yang membuat orang lain tunduk
kepadanya bukanlah dia ataupun orang lain. Orang tunduk padanya karena
naluri. Hal hal seperti itu hanya ditemukan dalam diri orang yang berani.
Meskipun kita bukan seorang pahlawan
di medan perang, walaupun di leher dan bahu kita tidak ada tanda tanda
ketentaraan, kita juga dapat disegani orang lain bahkan ditakuti,
asal dalam hidup kita ada sifat berani untuk melakukan perjuangan
melebihi kesanggupan orang lain sehingga orang lain menjadi kagum dan hormat.
Bagian terakhir
: “pengaruh keadaan atas pribadi
bangsa Indonesia”. Jiwa Indonesia, yang tenang sampai dicapai sebagai
bangsa yang paling patuh di dunia dengan tiba-tiba berubah dan perubahan itu
sangat hebat. Bangsa yang awalnya belum mengenal arti perang dan tidak pernah
terlibat dalam peperangan tiba-tiba diguncang dan disuruh mengubah
hidupnya. Oleh sebab itu pribadinya pun terguncang lalu berubah.
Penjajahan kemudian memberikan pengaruh terhadap mental dan pribadi bangsa ini.
Namun setelah itu perjuangan terus dikobarkan dengan nyawa sebagai
taruhan. Cukup lama bangsa ini berjuang mendapatkan kembali harga
martabat serta harga dirinya. Hingga akhirnya segala bentuk penjajahan
dihapuskan. Setelah itu bangsa baru tumbuh dan negara baru telah lahir
sebab pribadi bangsa itu telah menjadi baru.
**********************************
Dari buku ini kemudian kita
mendapatkan pelajaran bahwa pembahasan tentang pribadi semakin lama semakin
mendalam dan pribadi suatu golongan pun dapat berubah-ubah seiring perubahan
zaman. Namun kita tetap tidak boleh kehilangan pegangan. Sesungguhnya
Islam sebagai pedoman dan jalan hidup telah terang menjelaskan tentang
"pribadi hebat"
Selanjutnya, dengan apa kita membuat orang
menjadi tertarik? Salah satunya adalah dengan budi pekerti yang
tinggi, kecerdasan dan beberapa hal baik lainnya. Semua untaian kata kata
bijak penuh hikmah dari seorang ayah, guru dan ulama besar yang dimiliki
Indonesia tertuang jelas dalam "Pribadi
Hebat" untuk kita dapat menguatkan dan menghebatkan diri.
Selamat
membaca, selamat menghebatkan pribadi :)
****
Lusi Murdianti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar