Aksaraku Selalu Berwarna

adalah bagian kecil dari hidup, agar ia tak redup. Sesuatu yang ingin diabadikan, namun tak mungkin akan bertahan sebab pada masanya ia pasti pergi. Tulisan barangkali bisa menjadi titik temu; antara gagasan, tanya, rasa, harapan, kebenaran, juga pencarian jawaban. Menyatu dalam sebuah bingkai berisi catatan-catatan sederhana. **(lsmdnt@catatan.aksara)**

Tentang saya :)

Total Pengunjung

Yuks menelusuri..

10 Agu 2023

Buku Catatan Aksara karya Lusi Murdianti

Agustus 10, 2023 1 Comments

 



Mimpi Itu Nyata 😊


A dream come true

Setelah melewati masa-masa yang sulit dan hari-hari yang melelahkan, mencoba memberanikan diri untuk memperkenalkan tulisan random ini ke khalayak ramai. Sudah bertahun-tahun naskah ini terpendam di tumpukan file-file tak beraturan, bersemedi di laptop usang. Akhirnya sampai juga niat baik merealisasikan keinginan agar catatan kecil ini menjelma menjadi sebuah buku . Buku yang nantinya bisa dibaca oleh keluarga, orang yang saya sayang, teman-teman, dan mungkin anak-anak saya di masa depan.


Bagi teman-teman yang sudah mengikuti ig @catatan aksara ataupun blog @lusimurdianti.blogspot.com, pasti tahu bagaimana saya memulai semua ini. Menulis bagi saya adalah mèdia bercerita. Ketika ada perasaan yang tidak bisa diutarakan kepada orang lain, maka menulis adalah gantinya. Sebab seringkali tulisan membuat hati dan perasaan lebih lega. Saya simpan catatan-catatan kecil ini, saya kumpulkan sehingga jadilah ia sebuah naskah. Saya menamainya "Catatan Aksara”.


Saya senang membaca karya orang lain. Apalagi karya teman-teman yang saya kenal. Saya kagum dengan mereka sebab sudah menerbitkan bukunya sendiri. Dan saya punya mimpi bahwa suatu waktu saya juga akan punya buku karya saya sendiri. Entah kapan, saya tidak pernah tau. A dream come true, mimpi itu nyata. Ternyata sekarang waktunya. Alhamdulillah, MasyaAllah Tabarakallah. Terimakasih ya Rabb. Semua atas izin-Mu. Engkau permudah semuanya. 


Teman-temanku sayang, Catatan Aksara sudah terbit. "Buah hati" pertama saya 😊. Terimakasih banyak saya ucapkan untuk Pustaka Rumah Aloy yang sudah sangat membantu dalam melahirkan karya ini. Semoga buku ini menginspirasi dan bisa menemani hari-hari kalian di saat lelah dan butuh asupan tulisan untuk merefresh fikiran dari semua keletihan.


Terimakasih juga untuk semua pihak yang banyak membantu dalam perjalanan hidup saya. Yang pernah menginspirasi, yang selalu menyemangati dan yang setia menemani. Catatan Aksara adalah untuk kita.


Selamat membaca, selamat menikmati 

Salam sayang,

Lusi Murdianti ❤️

19 Mei 2023

PEKA

Mei 19, 2023 0 Comments


~PEKA~

*****

Peka adalah sebuah kata kerja yang tidak semua orang bisa melakukannya. Sebuah pilihan, bukan keharusan.


Mungkin, tidak semua orang dianugerahi perasaan itu. Maka bersyukurlah, jika kamu masih punya itu.


*****

Hidup selalu berdampingan dengan ekspektasi. Keinginan kita sendiri. Kita berharap apa yang kita inginkan itu yang terjadi. Namun ternyata semesta juga punya jalannya sendiri. ia punya alur yang misteri.


Sebuah ekspektasi, akan selalu berhadapan dengan yang namanya "realita". Dari pertemuan ini lahirlah "kompromi". Sebuah jalan tengah agar kita sama-sama mengerti.


"Mengerti bahwa tinggi berharap hanya akan menghadirkan kecewa".


"Mengerti bahwa ingin kita tak semudah itu adanya".


*****

Sebab tidak semua yang kita harapkan akan sejalan dengan yang orang lain inginkan.

Tetapi satu hal yang harus kita selalu ingat. Bahwa tidak ada akhir dari pelajaran tentang memahami orang lain.


Setiap hari, setiap waktu, setiap pertemuan, setiap kesempatan. Pasti akan ada hal baru yang kita pelajari. Sesuatu yang lain lagi. Sesuatu yang membuat kita tercengang, sebab ia tidak pernah bisa ditebak.


Seperti halnya diri kita sendiri.

Barang kali orang lain juga merasakan hal yang seperti itu.


Tidak ada kata lain selain "lanjutkan".

"Lanjutkan untuk terus belajar memahami diri sendiri dan orang lain".

"Lanjutkan untuk terus peka".


You still have a long way to go. 

Jalanmu masih panjang, jadi belajarlah 😊


#lsmdnt

@Catatan.Aksara.id

21 Jan 2023

Welcome 2023

Januari 21, 2023 0 Comments

 



Selamat datang 2023.

Selamat berjuang kembali, selamat menata hidup, dan selamat karna kamu sudah melewati banyak hal di tahun sebelumnya.


Banyak hal yang tidak pernah diperkirakan akan didapatkan, namun ia datang.

Begitu pula sebaliknya. Banyak hal yang tidak pernah diprediksi akan pergi, namun ternyata benar-benar hilang.


Hidup memang sedinamis dan semengejutkan itu. Di usia yang sekarang, sudah mulai berdamai dengan apapun yang terjadi. Sedih, bahagia, kecewa sudah seperti sahabat. Perasaan itu setia dan akan selalu ada. 


Apa yang ingin diceritakan tentang awal tahun ini?

Apakah kisah perjalanan kuliah yang akhirnya selesai setelah melewati banyak drama dan perjuangan?

Tentang bergantinya pekerjaan?

Atau tentang aktivitas baru yang sudah dijalani selama beberapa bulan?


Apapun itu. Semoga yang kita pilih hari ini adalah sesuatu yang terbaik. Yang menghantarkan kita pada masa depan membahagiakan. Meskipun jalan itu berliku, terjal, dan banyak hambatan. Semua akan baik-baik saja jika kita yakin bahwa sesungguhnya Allah sudah mengatur segala sesuatunya.


Alhamdulillah...

Tidak ada kata lain selain syukur.

Terimakasih ya Rabb atas semuanya ❤️


*****

@lsmdnt

Instagram: Catatan.Aksara.id

Tiktok: Aksara22


24 Agu 2022

Apakah Kita Bisa?

Agustus 24, 2022 0 Comments


Akhirnya kita sampai pada pertanyaan ini; "Apakah kita bisa?"

*****

Aku sedang mencari tau jawabannya.

Dan ingin memastikan sekali lagi. Dari sikap, bukan hanya bicara.

Sebab hidup adalah tentang memilih.

Seperti memilih bertahan atau meninggalkan.

Memilih berjuang atau pasrah terhadap keadaan.

Memilih bersikap atau membiarkan orang lain yang menentukan.


Semua itu, kita yang punya kendali.

Yang dibutuhkan oleh seorang manusia merdeka hanyalah ketegasan dalam bersikap dan keteguhan dalam memahami perasaan sendiri.

Namun sayang sekali, tidak semua orang memahami itu. 


"Mereka mengatakan bersabar hanya untuk mengulur waktu atas sebuah ketidakberdayaan atau mungkin sebersit keraguan."

"Mereka tidak berani melepaskan sesuatu hanya karena tidak enak terhadap orang lain dan takut menyakiti."


Padahal dengan melakukan itu, sebenarnya jauh lebih menyakitkan.

Seperti bom waktu, semakin lama semakin banyak perasaan yang dilibatkan atau bahkan dikorbankan.

*****

Apakah kamu juga akan begitu? Aku tidak tau.

Perlahan, waktu yang akan membuka semuanya.

Karna banyak sekali orang di luar sana yang secara tidak sengaja mengingkari apa yang selama ini mereka ucapkan. 

Semoga kamu tidak seperti itu.

*****

Dan malam itu, kita sampai pada sebuah kesepakatan;

"Mungkin kita bisa saling menunggu"


******

💙Follow juga ig: Catatan.Aksara.id

25 Jun 2022

Sebuah Renungan Tentang Hidup

Juni 25, 2022 0 Comments

 



*****

Perjalanan ini tidak pernah mudah bagi siapapun. 

Tapi ia akan lebih terasa ringan dijalani oleh mereka yang berani dan mau mencoba. 


Dalam hidup, kita tidak selamanya bisa  mengandalkan orang lain. Kita memang bisa meminta bantuan mereka dalam beberapa hal, akan tetapi selebihnya kita sendirilah yang mengatur strategi bagaimana bisa bertahan.


Jalan ini terasa panjang, jika kita bisa memaknai hari-hari dengan sesuatu yang bisa dikenang. 

Sesuatu yang bermanfaat dan menjadi penyebab panjangnya amal kebaikan. 


Begitu pula sebaliknya. 

Jalan ini akan terasa lebih pendek jika kita menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu yang  kita sendiri juga tidak tau apakah ia bermakna atau sekadar berlalu begitu saja. 


Maka  dimana lagi akan kita temui hikmah jika bukan dari apa yang kita jalani hari ini dan hari-hari sebelumnya. 

Dari siapa lagi kita petik kebaikan jika bukan dari orang-orang yang mungkin memang sengaja Allah hadirkan untuk memberikan kita pelajaran. 


"Berjalanlah muka di bumi ini dengan hikmah."


Hikmah, sebuah pesan berharga yang mendalam.


Setiap manusia punya catatan tentang hikmahnya masing-masing. Di tempat dan moment yang berbeda. 

Dan aku, mendapati hikmah yang luar biasa beberapa hari ini.  


Agar bermanfaat bagi orang lain serta berusaha memudahkan urusan mereka. 


InsyaAllah, Allah juga akan pasti memudahkan urusan kita.

Dalam hal apapun itu :)


وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا

“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. [Ath-Thalaq/65 : 4].


*****

By: lsmdnt💜


2 Jun 2022

Catatan Untuk Diri Sendiri

Juni 02, 2022 0 Comments

 

Bab tentang bersyukur dan melapangkan hati memang tidak akan pernah habis untuk dipelajari. 

Ada saja situasi baru yang membuat jiwa kita selalu teruji.

Sebanyak apapun pengalaman kita di masa lalu, pada kenyataannya; masa sekarang dan masa depan tetap tidak bisa kita prediksi. 


Allah Maha Adil, kita meyakini itu dengan sangat.

Memang tidak pernah mudah menerima sesuatu yang sebenarnya tidak jiwa kita inginkan. 

Kehilangan, kegagalan, keputusasaan. 


Tapi implementasi dari keyakinan bahwa Allah Maha Adil harus kita sertai dengan rasa yakin yang sama; bahwa Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang. 

Bismillahirrahmanirrahim,

Kalimat yang kita lantunkan setiap hari. Di setiap shalat, doa, dan apapun aktivitas kita. Allah tidak akan pernah membiarkan hamba-Nya jatuh sejatuh- sejatuhnya  melainkan pasti ada hikmah dan tujuan besar di setiap ujian tersebut. 

*****

Allah itu Maha Baik.

Ketika diberi satu masalah, Allah hadirkan seribu solusi. 

Ketika diberi satu kesulitan, Allah hadirkan seribu kemudahan.

Seribu hanya sebuah angka. 

Kebaikan, pertolongan dan kemudahan yang Allah berikan nyatanya jauh lebih banyak daripada itu. 


Yakinlah,

Sebab yakin adalah kunci dari kekuatan hati dan jiwa manusia.


*****

By lsmdnt💜

28 Apr 2022

Tentang Memahami dan Menerima

April 28, 2022 0 Comments

*****

Akhirnya sampai juga di titik ini. 

Titik dimana penyesalan tak lagi berarti. 

Pengandaian juga tak bisa membuat semua kembali. 


Nurani kian ditarik paksa, 

Dibabat habis walau meronta;

Dipatahkan asa sampai tak bersisa. 

Untuk menerima dan juga memahami. 

Tanpa ampun

Tanpa kesempatan 

Tanpa masa tenggang. 


Debu jalan seakan menertawakan nasib si pejuang; yang mungkin tengah terpental dari sasaran. 

Entahlah.. 

Dia sendiri tidak mengerti, masih ditahap memproses semua informasi.

Yang simpang siur,

Juga bertubi-tubi.


Lagi dan lagi.. 

Haruskah menyalahkan orang lain yang tidak mencoba mengerti? 

Atau menyalahkan sistem yang dipenuhi aturan tanpa kompromi.

Yang mereka tidak ingin disalahkan dengan dalih telah memberi solusi?


Atau

apakah harus menyalahkan diri, yang membiarkan banyak waktu berlalu hingga akhirnya di titik ini?


Sekali lagi

Entahlah.. 

Sepertinya opsi ketiga tentang menyalahkan diri dan memborbardir hati dengan rasa bersalah lebih masuk akal dan disukai. 


Tentu saja saat ini semuanya sedang berkecamuk hebat. 

Tentang penolakan dan penerimaan. 

Bahkan segelas air di tengah teriknya siang ini pun tak lagi terlihat menggiurkan.

Semua seakan mengejek dan tertawa culas sembari berbisik

"Tentu saja ini salahmu, memangnya salah siapa lagi?"


*****

Baiklah Tuhan. 

Jika memang jalan yang kujumpai ini adalah jalan yang sedikit berbeda dan jauh dari ekspektasi;

Tidak apa.

Detik ini juga aku menyatakan menerima. 

Ikhlas, ridho, rela. Aku akan belajar dan meresapi ketiganya. 

Dengan harapan ke depan akan ada  kesempatan lain yang terbentang panjang, membahagiakan serta menyambutku dengan tangan terbuka dan peluk hangatnya. 

Aamiin

InsyaAllah

Semoga

Aku selalu berdoa. 


Terimakasih untuk semuanya yang tak berhenti mengatakan

"Semangat ya Aksara"


#CatatanAksara

#Aksarakuselaluberwarna

#Lsmdnt

15 Des 2021

Bertanya

Desember 15, 2021 0 Comments

 


Hai diri, 

Masihkah kamu terlena dengan indahnya dunia? 

Dimana kesibukan seakan menguras banyak waktu, sementara kematian tanpa kamu sadari sedang menunggu.


Hai diri, harus berapa banyak lagi kematian yang kamu saksikan agar membuatmu sadar akan penghujung sebuah perjalanan? 


Tidakkah kisah mereka hari ini mengetuk hatimu? 

Mendobrak pintu takutmu? 

Menggerus jendela khawatirmu? 

Khawatir tentang bekal apa saja yang sudah kamu siapkan. 


Coba kamu ingat lagi. 

Bukankah masih sedikit amal ikhlasmu? 

Bukankah banyak kebaikan yang belum kamu kerjakan? 

Atau kamu tunda dengan dalih nanti saja? 


Sekali lagi, 

hai diri, harus berapa banyak lagi kematian yang kamu saksikan agar membuatmu sadar akan penghujung sebuah perjalanan?


@lsmdnt

9 Des 2021

Catatan 2021

Desember 09, 2021 0 Comments

             




           SEMUA HARUS KAMU SYUKURI

                            Oleh:@Lsmdnt


2021, tidak terasa tahun ini akan segera berakhir dan berganti dengan tahun yang baru. Mengenang tahun ini, rasanya banyak sekali hal baik yang harus aku syukuri. Tidak hanya tentang cerita menyenangkan, ada juga cerita menyedihkan, mengecewakan atau sesuatu yang kemarin kulewati dengan tangisan. Tapi aku tetap menganggap semua itu adalah hal baik yang mengandung banyak pelajaran, hikmah, dan juga bekal untuk mengarungi dan melanjutkan kehidupan ke depan.


Berbicara tentang akhir tahun, pasti semua orang akan membahas tentang pencapaian-pencapaian yang sudah mereka dapatkan. Prestasi yang diraih, keinginan tak terduga yang membawa bahagia, daftar resolusi yang sudah ataupun belum terealisasi dengan pilihan tahun depan hal tersebut akan diganti atau ditulis lagi. 


Banyak sekali orang-orang melakukan hal tersebut. Itu memang penting, tapi kali ini aku skip dari membicarakan itu semua. 2021 bagiku adalah tentang membangun dan mengeratkan hubungan dengan keluarga. Komunikasi yang hangat dan semakin membaik, saling memberi kabar dengan orang tua yang semakin lancar dan kasih sayang yang ingin selalu kita bagikan.


“2021 harusnya kamu sudah selesai ini”.

“2021 harusnya kamu sudah punya ini”

“2021 Harusnya kamu sudah sampai di titik ini”.


Dari semua kata-kata itu, Alhamdulillah tidak menjadikan aku terbebani. Aku berusaha agar kalimat-kalimat selentingan ini cukuplah ku dengar dengan baik, lalu kubalas dengan senyuman dan kata terimakasih. Entah kenapa aku merasa beruntung bahwa sekarang  tidak lagi berpatokan pada standar orang-orang. Aku tidak ingin berada di ekspektasi dan harapan mereka yang nantinya berujung pada penghakiman. Oleh karena itu aku melakukan sesuatu yang sejujurnya ingin aku lakukan. 


Oh iya, aku juga ingin cerita bahwa di 2021 ini aku mulai berani mempertanyakan kepada diriku sendiri sebuah pertanyaan besar yang selama ini belum pernah terjawab dengan pasti. Atau bisa dikatakan masih ada keraguan dan ketakutan menghadapi hal ini. Aku tanyakan ini pada diriku, beberapa teman dekatku, orang tuaku yang selama ini aku canggung sekali membahas hal ini, kemudian yang pasti kepada Allah melalui istikharah.  Dan jawabannya adalah "Kamu harus siap dan mempersiapkan itu semua".


Mungkin keyakinan kuat itu bagiku adalah sebuah pencapaian yang sangat besar walaupun akhirnya belum bisa terlaksana di 2021 ini. Tidak perlulah aku ceritakan detailnya seperti apa. Intinya jika ada yang bertanya kapan waktunya, kenapa belum juga, atau kriteria seperti apa, aku sudah bisa menjelaskan itu semua. Dan semua proses itu  lagi-lagi kembali membuat aku bersyukur, belajar, dan ingin menjadi pribadi lebih baik. 


Selain itu, hal lain yang berkesan dan  menyentuh relung kesadaran adalah berita tentang  kematian yang dari ke hari semakin sering terdengar. Mengingatkan bahwa kita yang hari ini masih menikmati sejuknya udara di bumi juga harus bersiap menuju sana, gerbang kehidupan kedua. Suatu waktu kita yang akan mengalaminya. Oleh sebab itu, mengingat kematian adalah hal baik yang aku jadikan catatan penting di tahun ini. 


2021 juga mengajarkan aku arti memulai dan mencoba hal baru. Bisa bergabung di projek menulis adalah pencapaian luar biasa yang membahagiakan. Walaupun aku baru tau ini di project mereka yang kesekian kali yaitu menjelang akhir tahun ini. Alhamdulillah. InsyaAllah ada tiga tulisanku yang akan segera dibukukan bersama dengan teman-teman yang lain.


Teman-teman, aku ingin bercerita banyak tentang tahun ini kepada kalian. Tentang hal-hal yang belum kucapai. Sesuatu yang mungkin banyak diharapkan oleh orang-orang. Sering mereka sebut dan tanyakan. Kalian tau, aku juga memikirkan itu kok :). Aku tetap yakin, segera; aku pasti bisa mewujudkannya. Aamiin.


Apapun dari sekian banyak cerita itu, ada pesan yang ingin aku sampaikan. Yaitu syukuri semua hal yang terjadi dalam hidupmu. Sebab Allah tidak mungkin salah menggariskan takdir untuk setiap hambanya. Aku, kamu, mereka, masing-masing kita sudah punya jalan cerita. Jangan lupa untuk terus berjuang dan selalu mendekatkan diri pada-Nya. Sayangi keluarga kalian, teman-teman kalian, dan diri kalian sendiri pastinya. 


Apalah arti kita berhasil di dunia tapi tidak menjadikan Allah tujuan kita, semua itu akan sia-sia. Apalah arti kita berhasil jika mengabaikan keluarga dan teman-teman kita, semua itu juga tidak membawa bahagia. Sebab mereka adalah salah satu bahagia kita. Intinya, semua hal dalam hidup ini harus kita syukuri.

Dan jangan lupakan satu penting hal yang juga harus kita lakukan, yaitu mengingat dan mempersiapkan kematian.

*****

~About me~ 

Kalian bisa lebih dekat dengan aku lewat akun sosial media Instagram @Lsmdnt serta website pribadiku

 @Lusimurdianti.blogspot.com.

10 Sep 2021

Mendidik Anak Secara Islami (sebuah ringkasan)

September 10, 2021 1 Comments

 



 

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

 

Apa kabarnya teman-teman? Semoga tetap dalam keadaan sehat wal’afiat ya. Selalu dalam lindungan Allah SWT dan senantiasa istiqomah dalam mengerjakan kebaikan dan amal shaleh, amiin ya Rabb. Sebab salah satu tugas kita di dunia yang harus selalu dilakukan adalah terus dan terus memperbaiki diri serta belajar.

 Berbicara tentang belajar, tentu setiap hari ini bisa kita lakukan.  Mulai dari membaca buku, hadir di lingkaran pekanan, datang ke majelis ilmu, ataupun mendengar tausiyah dari media-media yang ada.

Alhamdulillah, kebetulan kemarin saya baru saja mendengar kajian tentang “Mendidik Anak Secara Islami” yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat di channel youtube Ammar TV. Dari beberapa materi yang beliau sampaikan di kajian ini,  saya ringkas kembali dalam catatan singkat yang saya ketik di sini.

 Awalnya tidak ada kepikiran untuk saya posting di blog, rencananya catatan ini akan saya simpan aja sendiri di komputer. Mungkin sewaktu-waktu bisa saya baca lagi. Barangkali nanti setelah men*kah (InsyaAllah; wallahu a’lam) sebagai persiapan untuk mendidik anak ke depannya. Ataupun akan saya bagikan dengan teman-teman dekat saya saja. Tetapi setelah saya baca kembali, saya berpikir alangkah banyak ilmu dari ceramah beliau ini, kenapa tidak saya share saja tulisan ini di blog sehingga bisa dibaca oleh teman-teman dan banyak orang. Mudah-mudahan ini bisa menjadi washilah ilmu yang bermanfaat untuk kita semua. Aamiin ya Rabbal aalamiin

Sekali lagi, di sini saya hanya meringkas ulang beberapa materi yang beliau sampaikan. Jika terdapat beberapa kata yang agak sedikit berbeda, itu semata-mata hanyalah perbedaan pemilihan  redaksi yang tentu  bertujuan sama secara makna. Atau jika nanti teman-teman yang sudah pernah menonton merasa ada kata-kata tambahan, sekali lagi ini hanyalah terkait penyusunan redaksi saja. Karena pada saat mencatat, tidak semua kata perkata saya tulis lengkap dan sama persis, melainkan hanya point pentingnya saja yang ditulis. Pada tahap akhir pengeditan untuk menyiapkan ini menjadi sebuah  tulisan yang bisa dibagikan, saya sedikit menjabarkan beberapa point tadi sesuai pemahaman saya yang tidak seberapa.  

Dari ceramah yang kurang lebih 2 jam ini (teman-teman bisa cek di youtube yaa :)), saya berfokus pada menit pertengahan sampai menjelang akhir yang membahas tentang pendidikan anak mulai dari kandungan sampai dilahirkan. Barangkali salah satu hal yang juga menjadi tujuan tulisan ini adalah agar memudahkan teman-teman yang tidak berkesempatan mendengarkan langsung di youtube dengan durasi yang lumayan panjang untuk kemudian bisa ikut menangkap ilmu-ilmu luar biasa yang Ustadz kita sampaikan sebagai bekal persiapan kita untuk menjadi orang tua dalam menyiapkan generasi-generasi yang shaleh dan shaleha serta terbaik di masa mendatang.

Aamiin Ya Rabbal aalamiin.

Baiklah, langsung saja ya :)

****************

 

Ringkasan “Mendidik Anak Secara Islami”

 

Ada dua fase yang harus kita siapkan yaitu fase dalam kandungan dan fase kelahiran. 

 

Pertama, Fase dalam kandungan 

Adapun pada fase dalam kandungan, beberapa hal yang harus kita lakukan adalah:

1.       Berdoa meminta anak shaleh

Pada saat mengandung sebelum usia kandungan 4 bulan dan setelah 4 bulan, maka  mohonkanlah doa yang berbeda.   Usia kandungan 0-4 bulan adalah masa ditentukan qadar, sebagaimana disebutkan dalam Hadist Arba’in ke-4:  

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ   ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ  الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan, “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani (nuthfah) selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah (‘alaqah) selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging (mudhgah) selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan diperintahkan untuk ditetapkan empat perkara, yaitu rezekinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain-Nya. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta. Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta. Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga  maka masuklah dia ke dalam surga.” (HR. Bukhari, no. 6594 dan Muslim, no. 2643)

(Sumber https://rumaysho.com/17128-hadits-arbain-04-mengimani-takdir-dengan-benar.html

 

Maka sebagai orang tua, sebelum kandungan 4 bulan mohonkan agar 4 hal tersebut ditetapkan dalam susasana baik. Rezeki terbaik yang halal, usia yang berkah, mendapatkan amal terbaik, serta bahagia hidupnya.

 

Sedangkan pada usia kandungan 4 bulan ke atas, selain doa dimohonkan, setiap doa tersebut juga harus dipraktekkan dalam bentuk ikhtiar demi mewujudkan doa yang dimohonkan.  Berdoa rajin shalat misalnya,  maka harus diiringi ikhtiar dengan kita rajin shalat. Kita juga mesti menjaga diri dari yang diharamkan. Berikan makanan yang halal untuk anak dalam kandungan.

 

Teman-teman, setiap doa yang kita mohonkan pasti akan dikabulkan. Karena konsep dari doa adalah  “tidak akan ditolak, pasti dikabulkan”. Kalaupun tidak sekarang maka nanti atau suatu saat nanti.  Oleh karena itu, kalau kita punya kebutuhan, sebutlah nama Allah dalam doa. Ya Rabb, Ya Fattah, Ya Ghaffaar dan nama Allah yang lain. Berdoa kita mulai  dengan asmaul husna.

 

Jika seseorang mengkonsumsi yang  haram maka hal tersebut akan menyekat kebaikan dan menyebabkan tidak terkabulnya doa. Sesuai dengan Hadist Rasulullah dalam Hadist Arba’in ke-10:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik (thayyib). Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.’ (QS. Al-Mu’minun: 51). Dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’ (QS. Al-Baqarah: 172). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan seseorang yang lama bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.” (HR. Muslim)

Sumber https://rumaysho.com/18473-hadits-arbain-10-halal-berpengaruh-pada-doa-kita.html

 

Maka jika ingin dikabulkan doa, kuncinya adalah jauhi makanan yang haram.

 

2.         Suami mulai mencari rezeki halal

Sebab rezeki dan makanan yang halal sangat berpengaruh dalam terkabulnya doa, maka suami harus mulai mencari rezeki yang halal.

 

3.       Mulai meningkatkan amal shaleh

Hal yang selanjutnya harus kita lakukan di fase mengandung usia kehamilan 4 bulan ke atas adalah meningkatkan amal shaleh seperti tahajud, tilawah, dan berdzikir. Sudah ada dalam penelitian pengaruh positif peningkatan amal shaleh terhadap keadaan janin. Termasuk aktif memutar murotal (bacaan Al-Qur’an). Di sini Ustadz Adi Hidayat juga menceritakan pengalaman nyata beliau dan istrinya ketika melahirkan anak-anaknya. Hal ini jugalah yang dilakukan oleh orang tua Imam Syafi’i, Imam Bukhari dan Imam Ahmad bin Hambal.

Kembali lagi, peringatan untuk orang tua jika anak nakal atau susah diatur  maka harus segera intropeksi diri dan makanan yang dimakan.

Adapun setelah fase dalam kandungan ketika anak dilahirkan, maka pendidikan yang harus dilakukan oleh orang tua berbeda lagi. Pada fase ini dijelaskan beberapa hal yang harus suami istri atau ayah dan ibu lakukan. Berikut ini penjelasannya:

************

Kedua, Fase kelahiran

 

1.      Pertama, di dalam QS. Al-Baqarah ayat 233 disebutkan:

Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. 2: 233)

 

Pada fase ini tugas suami dan istri mulai berbeda.  Perempuan yang baru melahirkan jangan diberi banyak beban. Fokuskan mereka untuk memberi ASI dan memaksimalkannya sampai 2 tahun. (Ternyata hal ini banyak dipraktekkan oleh orang- orang Yahudi. Termasuk setelah itu mereka menerapkan pola pendidikan dengan meninggalkan hal tidak berguna, tontonan, gadget).

Sedangkan bagi para ayah, jangan biarkan ibunya terganggu atau kesusahan sehingga muncul perasaan tidak enak dan mengganggu ibu mengASIhi sang anak. Suami juga harus memberi kebutuhan terbaik, misalnya istrinya disuapi, dibantu, dilayani, dan suami selalu hadir.  Sebab Ibu yang terganggu emosionalnya saat ASI, maka akan terganggu juga kualitasnya ASI untuk si buah hati.

Di dalam Al-Qur’an Allah memberikan kita contoh dengan keluarga Imran.

“(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS: Ali Imran ayat 35)

Maka doakan secara spesifik mau jadi apa anak kita, harus direncanakan. Misal anak pertama penghafal Qur’an, kedua hadist, ketiga fikih, dan lain-lain. Lalu jika anak sudah dilahirkan, baik laki-laki maupun perempuan maka terimalah, jangan mengeluh.

2.      Kedua, beri nama terbaik.

Hal kedua yang harus kita lakukan adalah memberi anak dengan nama terbaik. Carilah nama yang mengandung unsur dan makna yang baik yang menunjukkan harapan. Jangan beri nama yang tidak disukai Allah. Kasian, karna anak akan membawa beban dari nama itu.

 

3.      Ketiga, langsung berdoa bermohon pada Allah agar dijauhkan dari syaitan

Seperti Maryam yang dilindungi Allah dari lahir sampai meninggal.

 

4.      Keempat, wujudkan doa/rencana tadi dalam bentuk ikhtiar atau usaha menyiapkan perangkat dari doa yang dimohonkan

Seperti Imran dan Hanna mencari guru terbaik untuk membimbing anaknya Maryam. Tidak hanya guru, Maryam juga disiapkan  di tempat terbaik yaitu mihrab.

Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan. (QS.3: 37)

 

Pada kondisi kita hari ini banyak sekali tantangan yang akan ditemui. Saat di sekolah apakah bisa memastikan anak memakan makanan yang baik atau berteman dengan lingkungan yang baik? Tentu kita tidak bisa memastikan itu semua.

Maka mohonlah kepada Allah supaya mereka dijaga. Titipkan mereka kepada Allah. Jangankan teman temannya, rizkinya pun pasti Allah atur dengan baik. Allah akan palingkan mereka dari yang haram. Seperti Maryam di mihrabnya. Semuanya Karena Allah SWT. Sebab anak kita mendapat tantangan yang lebih besar, maka juga harus disiapkan dengan lebih baik.

Pada penghujung disebutkan:

“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45)

Oleh karena itu, jika ada persoalan hidup maka dua hal yang harus kita lakukan adalah sabar jangan mengeluh, kemudian tunaikan shalat.

 *****

Begitulah kira-kira ringkasan yang bisa saya tuliskan. Mohon maaf jika banyak terdapat kekurangan. Yang benar mutlak datangnya dari Allah. Sedang kesalahan, kekurangan dan ketidaksempurnaan adalah milik saya pribadi sebagai hamba. Ucapan terimakasih untuk guru-guru kami para Ustadz yang sudah mentransfer ilmunya untuk kita semua.. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua ya teman-teman . Aamiin ya rabbal aalamiin.. 

 Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh

 **************

#Lsmdnt

Lusi Murdianti