adalah bagian kecil dari hidup, agar ia tak redup. Sesuatu yang ingin diabadikan, namun tak mungkin akan bertahan sebab pada masanya ia pasti pergi. Tulisan barangkali bisa menjadi titik temu; antara gagasan, tanya, rasa, harapan, kebenaran, juga pencarian jawaban. Menyatu dalam sebuah bingkai berisi catatan-catatan sederhana. **(lsmdnt@catatan.aksara)**

Tentang saya :)

Total Pengunjung

Yuks menelusuri..

26 Jul 2017

Untuk sahabatku yang hari ini menikah..

Juli 26, 2017 0 Comments

Untuk sahabatku yang hari ini menikah..






Malam dan bintang begitu serasi

Bersanding memberi paduan memukau bagi mata memandang

Begitu juga dengan langit biru itu

Mengapa gumpalan awan tak beraturan malah membuatnya semakin tak rela dilepas dari pandangan..

Ternyata begitulah fitrah kehidupan. Saling melengkapi, berpadu dan bergandingan menjadi satu kesatuan.

******
Bismillahirrahmanirrahim…
                Ku tulis sederet kalimat ini dengan penuh rasa haru dan curahan bahagia. Bagaimana tidak,  sahabat terbaikku dari jaman SMP sampai sekarang hari ini dihalalkan oleh seseorang yang dengan penuh keberaniaan memintanya langsung kepada ayahnya. Alhamdulillah.
                Jelas sekali terlihat rona bahagiamu waktu itu, saat untuk pertama kalinya kulontarkan pertanyaan yang bahkan aku sendiri tak mengira akan mendengar balasan seperti apa. “Long, along mau nikah ya”? ucapku kala itu. Ekspresi yang kutangkap pertama adalah senyum simpul sebelum akhirnya yang kudengar hanyalah kata “InsyaAllah iya”. Lalu mengalirlah cerita indah nan mengharukan itu. Ternyata sahabatku ini juga belum lama mengetahuinya,  karna dia langsung dipinta terlebih dahulu kepada ayahnya.
                Ingin rasanya flashback ke masa lalu sebentar. Sekadar mengenang kisah perjalanan dan kebersamaan  kita,sebelum kau benar-benar berubah status dari sendiri menjadi berdua. J
                Kita awali kisah ini 9 tahun silam. Tepatnya 2008 pertengahan, saat kita menamatkan SD dan akan masuk SMP. Perkenalan pertama kita ialah saat aku dan beberapa temanku mendatangi rumahmu, lalu mengajakmu berkenalan. Wajahmu malu saat itu, ya.. karna kau adalah anak baru. Ketika berkenalan itulah aku mengetahui bahwa kita mempunyai nama yang sama dan aku merasakan firasat yang berbeda. “Lusi”, itu nama kita berdua. Lusiani dan Lusi murdianti  
                Semester pertama di SMP, kita sempat duduk sebangku. Namun karena suatu hal kita lalu berpisah sebentar. Meskipun begitu, rupanya pertemanan kita tetap saja berjalan seperti biasa. Baik itu di sekolah ataupun kesehariaan kita di rumah. Cerita-cerita lucu, memalukan, sampai menyedihkan kita masa SMP, mungkin sudah saling  hafal karena salah satu tempat berbagi ceritaku adalah sahabatku ini.  hampir setiap hari juga kita berangkat sekolah bersama, dibawah terik matahari siang sehabis zuhur. Tidak lupa membawa payung masing-masing, khas kita (moment yang rindukan). Lalu pulangnya sama-sama lagi. Hingga akhirnya kelas 2 dilanjutkan kelas 3, kita kembali duduk sebangku (bangku depan favorit kita).
                Perjalanan bersama kita tak berhenti hanya disitu. Allah kemudian menakdirkan kita untuk melanjutkan ke SMA yang sama. Sebuah pondok pesantren luar kota. Kita yang harus terpisah dari orang tua kemudian belajar mandiri dan tinggal bersama teman-teman dari daerah yang berbeda. Disinilah baru teruji, terasa sekali ikatan sahabat yang satu daerah laksana keluarga. Kebersamaan yang kita rasakan memang meninggalkan begitu banyak kenangan, kenangan manis juga kenangan pahit yang dimanis-maniskan lalu kita lupakan. Kita sekelas lagi selama 3 tahun. Di kelas dan dan di asrama yang sama. Tak bisa kuceritakan satu persatu potongan demi potongan kisah  indah itu. Cukup kita yang mengingatnya, seperti kisah saat  kau mendiamkan kami seharian waktu ujian praktek karna ulah usil kami yang tak berhenti membuat lelucon untukmu, atau saat tengah malam jendela asrama kita diketuk dari luar dan kita ketakutan lalu asyik bertengkar di dalam, juga kekompakan kita berdua saat akan menghadapi perlombaan  (kita menghafal dari sore sampai semalaman  padahal besok sudah hari pertandingan).. pernah kita bertengkar atau tidak teguran, tapi itu pasti tak akan lama karna setelahnya kita akan kembali berbaikan. cerita-cerita indah itu tentu saja tak bisa dihilangkan begitu saja. Ada potongan masa lalu kita yang begitu berharga..
                Setelah tamat dari pondok, aku kemudian memilih untuk melanjutkan kuliah di salah satu kampus impianku. Lalu dirimu, karna satu hal dan sebagainya akhirnya memilih untuk bekerja terlebih dahulu. Apakah dengan itu kita tak lagi bersahabat? Tentu saja tidak. Bagaimanapun juga,  Kesibukan ku dikampus tak membuatku melupakan dirimu. Masih ada media sosial sebagai tempat kita bertukar kabar. Sengaja beberapa kali kita  siapkan waktu untuk bertemu di asrama, menginap dilanjutkan bercerita semalaman  diselingi tawa bahagia.
                Hingga akhirnya setahun berlalu setelahnya, kau memutuskan untuk melanjutkan pendidikanmu. Apa yang membuatku begitu bahagia kala itu? Ternyata kau masuk di jurusan dan kampus yang sama dengan diriku. Kita sekampus, sejurusan, nama kita sama, daerah kita sama, almamater kita dari SMP, SMA dan kampus yang sama, organisasi intra kampus (LDK) juga sama, “ dimana akan kudapatkan kisah ini jika bukan dari dirimu?” ;’)
                Alhamdulillah fikirku saat itu, kemungkinan kita akan sering bertemu. Di awal-awal memang iya. Kisah berlanjut, rupanya kesibukan di organisasi, tugas kuliah yang terus saja mengantri, ditambah pekerjaan sampinganku memberikan les pada beberapa murid hampir setiap hari menyebabkan kita hampir tak punya waktu berdua. Pun begitu dengan dirimu, kesibukan semester awal sewajarnya memang akan banyak menguras waktu sehingga kita pada saat itu sama-sama tahu, bahwa persahabatan adalah tak melulu tentang bertemu. Namun pada beberapa kesempatan, selalu kuusahakan untuk mengajakmu pergi berdua atau menginap dirumah, berbagi kisah lagi sembari menikmati quality time kita..
                9 tahun sudah semenjak pertemuan pertama itu, sekarang kita masih dikampus yang sama. Aku sudah menyelesaikan tahun ketiga, dan dirimu tahun kedua.  Siapa yang mengira bahwa di tahun ini kisah persahabatan kita akan terisi sebuah cerita baru yang begitu membuat bahagia. Sahabat seperjuanganku, hari ini resmi melepas masa sendirinya bersama seorang pria baik yang InsyaAllah bertanggung jawab. Terharu, bersyukur, dan kutitipkan do’a terbaik untuk kalian berdua.

“Barakallahulakuma  wa Baraka  aalaikuma wajama’a bainakuma fil khair”
(LUSIANI dan M.UMAR)

                Semoga Allah memberkahi kalian berdua sahabatku. Semoga dirimu menjadi Istri shalehah yang menyejukkan pandangan mata  dan  Semoga pernikahan kalian Sakinah, Mawaddah Wa Rahmah serta dikaruniai keturunan dan Shaleh dan Shalehah.
                Pelukan dan do’a terbaik kutitipkan untuk dirimu disana. Mohon maafkan ketidakhadiranku pada momen bahagiamu ;’( , karna ada sesuatu yang membuatku belum bisa pulang membersamaimu.. InsyaAllah, dirimu dikelilingi insan-insan baik yang tentu akan menemanimu di hari bahagia itu..
InsyaAllah…

Salam Cinta.
Dari Sahabatmu..