Tentang Memahami dan Menerima
*****
Akhirnya sampai juga di titik ini.
Titik dimana penyesalan tak lagi berarti.
Pengandaian juga tak bisa membuat semua kembali.
Nurani kian ditarik paksa,
Dibabat habis walau meronta;
Dipatahkan asa sampai tak bersisa.
Untuk menerima dan juga memahami.
Tanpa ampun
Tanpa kesempatan
Tanpa masa tenggang.
Debu jalan seakan menertawakan nasib si pejuang; yang mungkin tengah terpental dari sasaran.
Entahlah..
Dia sendiri tidak mengerti, masih ditahap memproses semua informasi.
Yang simpang siur,
Juga bertubi-tubi.
Lagi dan lagi..
Haruskah menyalahkan orang lain yang tidak mencoba mengerti?
Atau menyalahkan sistem yang dipenuhi aturan tanpa kompromi.
Yang mereka tidak ingin disalahkan dengan dalih telah memberi solusi?
Atau
apakah harus menyalahkan diri, yang membiarkan banyak waktu berlalu hingga akhirnya di titik ini?
Sekali lagi
Entahlah..
Sepertinya opsi ketiga tentang menyalahkan diri dan memborbardir hati dengan rasa bersalah lebih masuk akal dan disukai.
Tentu saja saat ini semuanya sedang berkecamuk hebat.
Tentang penolakan dan penerimaan.
Bahkan segelas air di tengah teriknya siang ini pun tak lagi terlihat menggiurkan.
Semua seakan mengejek dan tertawa culas sembari berbisik
"Tentu saja ini salahmu, memangnya salah siapa lagi?"
*****
Baiklah Tuhan.
Jika memang jalan yang kujumpai ini adalah jalan yang sedikit berbeda dan jauh dari ekspektasi;
Tidak apa.
Detik ini juga aku menyatakan menerima.
Ikhlas, ridho, rela. Aku akan belajar dan meresapi ketiganya.
Dengan harapan ke depan akan ada kesempatan lain yang terbentang panjang, membahagiakan serta menyambutku dengan tangan terbuka dan peluk hangatnya.
Aamiin
InsyaAllah
Semoga
Aku selalu berdoa.
Terimakasih untuk semuanya yang tak berhenti mengatakan
"Semangat ya Aksara"❤
#CatatanAksara
#Aksarakuselaluberwarna
#Lsmdnt