Ini
adalah sekilah kisah perjalanan dan pengalaman saya selama kuliah.
******
Agustus 2016..
Saat ini saya berstatus sebagai
mahasiswa aktif semester 4 di salah satu perguruan tinggi di kota Pontianak,
lebih tepatnya IAIN Pontianak. Satu-satunya Perguruan tinggi Agama islam negeri
di provinsi ini. Beruntung rasanya bisa menjadi bagian darinya. Bersyukur juga
sudah 2 tahun merangkai cerita “cinta” disini.
Cinta yang dimaksudkan disini bukanlah cinta yang awam orang-orang maknakan dengan cinta kepada lawan jenis, tapi suatu jenis “cinta” yang lebih menarik dari sekedar pacaran.Jauh sekali dari kamus hidup saya dan merugi rasanya hidup ini jika perjalanan indah kuliah harus dilewati dengan sesuatu seperti itu. Ini adalah bagian dari prinsip , bahwa waktu kuliah akan saya habiskan dengan hal-hal yang bermanfaat, dengan sesuatu yang bisa menambah kapasitas diri sang pembelajar ini. Bukan bermaksud merendahkan orang-orang yang tak satu prinspip, tapi ini komitmen diri. Tolong mengerti J
Cinta yang disebut sebagai rangkaian
indah disini adalah Kebersamaan dengan sahabat-sahabat yang mempunyai prinsip
dan harapan yang sama. Prinsip untuk menjaga dan menyibukkan diri dengan
sesuatu yang penuh manfaat dan sesuai
dengan aturan islam. Juga harapan,
Harapan untuk menjadi insan yang lebih baik. Bukan berpura-pura baik ataupun
merasa paling baik. Karna kami hanyalah debu kotor yang ingin berusaha menjadi
suci.
Saya akan flashback memperlihatkan
kilas balik diri ini pada potret masa
lalu, saat pertama kali melangkahkan kaki ke kampus ini.
“ Seorang remaja putri memasuki gerbang
kampus dengan langkah gontai. Tidak ada
yang terlihat special darinya, hanya muka bingung yang ditunjukkan wajah itu
sedari tadi. Gusar, seperti ingin bertanya . Tapi tidak ada suara yang keluar
dari pita suaranya. Penampilannya sama seperti teman-teman lainnya yang sibuk
mengantri di depan bank kampus ini. Celana kain hitam, baju kemeja, kemudian
jilbab pendek yang bagian ujungnya disemat bros tepat di pundaknya. Penampilan
khas remaja saat ini.
Hari ini adalah Hari pertama di bulan agustus , hari pertama juga mahasiswa baru untuk
melakukan daftar ulang perkuliahan, mungkin hari pertama juga bagi remaja
putri itu menjejakkan kakinya di kampus ini”
“Remaja Putri” yang dimaksudkan disitu
adalah saya sendiri. Itu adalah gambaran 2 tahun yang lalu, saat saat saya berusia 17 tahun. Remaja “konvensional”,
remaja yang sama dengan remaja-remaja pada umumnya, remaja puber yang masih
melakukan sesuatu seenaknya. Dari segi penampilan, pembawaan, dan semuanya,
Termasuk lebih mementingkan sesuatu yang sifatnya bersenang-senang dan kurang
memperhatikan orang lain. Apalagi umat ini, tak pernah saya bermimpi bahwa
setelah cerita tadi akan banyak “kebetulan-kebetulan yang akan saya jumpai
selama di kampus ini”
Kebetulan yang pertama adalah.
Kebetulan, waktu SMA itu saya punya sahabat dekat yang beberapa bulan terakhir
memutuskan berjilbab lebar, Alhamdulillah. Setelah keputusannya itu, dia sering
menjadi bahan pembicaraan di kamar (karna kami katu kamar/satu asrama).. dan
salah satu subjek yang sering nimbrung
dalam pembicaraan rahasia itu (read: gossip) adalah saya sendiri. Dulu , kalau
ada hal-hal yang aneh atau tidak aneh sekalipun, pasti jadi ramai kalau udah
yang namanya di kamar asrama (banyak godaannya kalau di asrama). Mengapa dia( sahabat
saya) sering dibahas? karna rupanya berubah karna disuruh oleh pacarnya..
Namun, apapun itu saya sangat sangat
dan sangat menyesal pernah melakukan hal itu kepadanya. Karna sebenarnya itu
bukan urusan saya (dulu belum sadar :3) “
dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-ngolokkan) perempuan lain, karna
barangkali perempuan-perempuan (yang diolok) lebih baik dari
perempuan-perempuan (yang mengolok).. (Qs. Al-Hujurat : 11) Astaghfirullahal
aaziim, nauzubillahi min dzalik, semoga tidak terulang.
Beberapa bulan setelah itu, kami
berpisah karna sudah tamat masa belajar SMA. Alhamdulillah setamat SMA dia
memutuskan menikah, dan saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah.
Sebelum aktif belajar perkuliahan, di
kampus ada yang namanya OPAK (masa
orientasi bagi mahasiswa). Nah, pada saat pertama kali akan diadakannnya OPAK
(read: tehnical meeting OPAK) saya mampir di salah satu stand yang kakak-kakak
penjualnya memakai jilbabnya lebar semua dan tidak diangka-sangka mereka itu
ramah sekali. Senang rasanya melihat mereka. Terlihat di fikiran pada saat itu
“SAYA INGIN SEPERTI MEREKA”.
Sebenarnya, dari awal setamat SMA
sebelum kuliah setelah melihat sahabat berubah. Dalam hati ada keinginan untuk
ikut. Tapi belum tergerak juga untuk merealisasikannya. Salah satu faktornya
adalah malu. Malu jika saat sudah berjilbab lebar, tapi kelakuan masih sama
(jangan ditiru J)
Nah “KEBETULAN”, kebetulan pada saat itu saya
sudah punya “niat” dan kebetulan ketemu kakak-kakak itu yang mungkin saja
mereka bisa membantu saya.. KEBETULAN yang sebenarnya bukan kebetulan., Inilah
takdir… Mereka membantu saya berhijrah, membantu saya memasuki dunia dakwah
yang sekalipun tak pernah terbesit di fikiran maupun hati. Mereka adalah kakak
kakak di “LDK MATIMSYA”. Inilah hidayah, dan saya bersyukur telah Allah
jumpakan dengan mereka. Terima Kasih kakak kakak ku. Semoga Allah selalu
menjaga dan melindungimu.
“KEBETULAN” yang kedua adalah saya
tinggal di kost yang juga ada kakak-kakak berjilbab lebar. Kakak itu ramah
sekali, (Kak Rabiatul Adawiayah red kak wia, **jadi rinduu) beberapa hari kenal
kali sudah akrab. Dia sering bertanya tentang kegiatan saya di kampus, ingin
masuk organisasi apa, dll. Pada saat itu saya bilang bahwa belum masuk
organisasi manapun karna takut. Takut “sesat” **(serius)..
Setelah kegiatan opak selesai, kami
ada masa JEDA sebelum perkuliahan. Selama itu pula saya sering bertemu dan
mulai bergaul dengan kakak dari LDK. Salah satu kakak tadi mengajak saya untuk
mengikuti pelatihan. “TRAINING KEPEMIMPINAN” katanya. Karna saya pikir itu dari
LDK, akhirnya saya iyakan..
Pelatihannya itu diadakan di ujung
minggu. Saya dijemput dan beberapa perlengkapan
dibawakan si kakak jadi tidak ada
alasan untuk membatalkan rencana. Walaupun belum tau pelatihannya itu akan
seperti apa, tapi saya tetap mengikuti ,
hitung-hitung untuk menambah pengalaman.
KEBETULAN dan tanpa di sangka-sangka,
kakak berjilbab lebar yang disebelah kamar saya itu ternyata ada di lokasi
kegiatan pelatihan. Rupanya dia bertugas sebagai panitia, bukan dari IAIN
melainkan UNTAN. Kegiatannya sama, organisasinya sama, kampusnya saja yang
berbeda.
Pada saat itu saya baru tau, bahwa
saya akan satu organisasi dengannya. Dan Ternyata pelatihan itu adalah “Daurah Marhalah 1” dan Organisasi ini adalah
KAMMI (Kesatuan mahasiswa muslim Indonesia), nama organisasi yang masih asing
ditelinga.
Jujur, pertama saya tersesat disini.
Tapi setelah menjalaninya dan dekat
dengan orang-orangnya, untuk pertama kalinyanya saya merasa betah ditempat tersesat dan saya merasa tak
ingin beranjak dari sini. Inilah KEBETULAN, rekayasa Allah begitu indah.
“Dimanapun kau melabuhkan hati dan cintamu
untuk berjuang, ingatlah untuk senantiasa meniatkannya demi kebaikan “
**Murdianti
Lusi**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar