adalah bagian kecil dari hidup, agar ia tak redup. Sesuatu yang ingin diabadikan, namun tak mungkin akan bertahan sebab pada masanya ia pasti pergi. Tulisan barangkali bisa menjadi titik temu; antara gagasan, tanya, rasa, harapan, kebenaran, juga pencarian jawaban. Menyatu dalam sebuah bingkai berisi catatan-catatan sederhana. **(lsmdnt@catatan.aksara)**

Tentang saya :)

Total Pengunjung

Yuks menelusuri..

18 Mei 2018

Amanah, Antara ujian dan anugerah.




            “Amanah yang kita pikul saat ini, bisakah di pertanggung jawabkan di hadapan Allah dan seluruh manusia nanti? Atau paling tidak  di hadapan para penduduk bumi?”

********
                Rentetetan pertanyaan yang  sering ditujukan untuk diri sendiri itu nyatanya masih saja menimbulkan tanda tanya pribadi, antara iya dan tidak.  Terkadang memang Amanah itu tak dimintai,  atau malah sengaja dihindari. Namun rupanya Allah berkehendak  berbeda,  sudah disiapkannya rencana yang maha Indah , barangkali tak disangka kedatangannya. Lalu dititipkannyalah  pada pundak yang rapuh ini.
                Alhamdulillah, Barakallah wa Innalillah. Ucapan dan do’a dari saudara-saudara mengalir begitu saja. Ada harapan dan titipan do’a disana agar yang diberi amanah memikul dan menjalankannya dengan  sebaik-baiknya. Bukan merasa tak terbebani, tapi diri tentu selalu berfikir dan menyadari bahwa “jika bukan kita siapa lagi?”. Dakwah ini membutuhkan pundak-pundak berani yang sanggup menyongsong keberadaannya. Bersyukurlah, saat saudara kita memberikan kepercayaan berharga mereka.
                Amanah itu ujian. Karna tugas-tugas yang mesti dijalankan belum tentu semudah membalik telapak tangan. Kesabaran dan perjuangan kita diuji, “apakah kuat  atau memutuskan berhenti di tengah perjalanan”. Inilah yang menjadi sulit, saat yang satu lemah maka bisa jadi yang lain turut lemah. Namun yang terbaik adalah saling menguatkan tentu saja. Saat yang satu lemah, yang lain akan merangkul dan mengajak kembali.
                Amanah itu juga anugerah, Karna orang-orang pilihan yang mendapatkannya. Bersyukurlah bagi yang diberikan kepadanya. Bisa jadi ini menjadi penyebab kita menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan amanah, kita akan  termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri, berbenah yang kurang  baik dan menambah yang  belum ada. Yang sering malas-malasan menjadi rajin, yang senang menghabiskan waktu untuk kegiatan kurang bermanfaat menjadi sebaliknya, bisa jadi itu adalah anugerah dari sebuah amanah.
                Amanah, antara ujian dan anugerah. Semoga saja kita yang telah atau sedang dititipi sebuah amanah bisa menjadikannya washilah atau jalan untuk mendekatkan diri serta meraih ridho-Nya, bukan untuk terlihat hebat dihadapan makhluk-Nya.  Jadi mulai sekarang alangkah lebih baiknya kita selalu intropeksi diri dan meluruskan niat bahwa kita bekerja dan melakukan sesuatu bukanlah untuk manusia, tapi semata-mata untuk Rajanya Manusia, Pemilik hakiki Semesta yang pada detik ini kita menumpang padanya.

Salam Cinta
LM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar