adalah bagian kecil dari hidup, agar ia tak redup. Sesuatu yang ingin diabadikan, namun tak mungkin akan bertahan sebab pada masanya ia pasti pergi. Tulisan barangkali bisa menjadi titik temu; antara gagasan, tanya, rasa, harapan, kebenaran, juga pencarian jawaban. Menyatu dalam sebuah bingkai berisi catatan-catatan sederhana. **(lsmdnt@catatan.aksara)**

Tentang saya :)

Total Pengunjung

Yuks menelusuri..

10 Okt 2017

Menjadi Dewasa



 Hasil gambar untuk menjadi dewasa. kata mutiara

Menjadi Dewasa

            Dikatakan oleh beberapa ahli bahwasanya fase perkembangan pertumbuhan manusia ini akan mengalami beberapa tahapan. Fase pertama adalah masa bayi, dilanjutkan fase kedua masa  anak-anak,  ketiga remaja, selanjutnya yaitu masa dewasa dan fase terakhir adalah masa lansia atau lanjut usia. Fase ini kemudian bisa menjadi ukuran kematangan berfikir seseorang dalam hal perilaku dan pengambilan keputusan yang mereka lakukan.
            Dalam Islam setidaknya ada 2 fase ukuran kematangan yang saya kira cukup penting bagi kita yaitu masa anak-anak (sabiy) dan akil baligh. Masa anak-anak atau sabiy ialah keadaan dimana  seseorang belum dibebankan hukum syariat karena memang belum mampu memahaminya. Pada masa ini pula dosa dan pahala kita belum dihisab dan diserahkan pertanggungjawabkan kepada pemiliknya. Sedangkan akil baligh ialah keadaan dimana seseorang  sudah dibebani hukum syariat (taklif) dan mampu mengetahui serta mengerti hukum tersebut. Secara akal, pada usia akil baligh kita sudah dapat membedakan baik buruk, benar salah, mengetahui kewajiban, yang dibolehkan dan dilarang, juga yang bermanfaat dan yang merusak.
            Sebagaimana sabda Baginda Rasulullah SAW : “Diangkatkan pena (tidak dibebani hukum) atas 3 (kelompok manusia), yaitu anak-anak hingga baligh, orang tidur hingga bangun, dan orang gila hingga sembuh”. (HR. Abu Dawud)
            Kemudian batasan ataupun standar seseorang laki-laki maupun perempuan dinyatakan sudah baligh juga sudah jelas. Artinya jika merunut pada dua konsep diatas, yaitu fase pertumbuhan dan fase ukuran kematangan seseorang secara akal menurut islam maka dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua indicator ini bisa berbanding lurus, atau bisa saja sebaliknya. Misal, seseorang yang memasuki masa remaja sudah juga memasuki fase akil baligh menurut hukum syariat agama, atau bisa saja seseorang sudah akil baligh menurut islam tapi secara usia pertumbuhan mereka masih pada fase anak-anak, remaja. Begitu beberapa yang terjadi.

********

            Saya mengistilahkan bahwa asbab seseorang bisa dewasa bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, karna memang usia dan pengalaman hidupnya yang sudah matang sehingga pola dan tingkahnya menjadi dewasa, atau bisa juga karena dia dituntut untuk dewasa meskipun secara umur dia masih anak-anak atau remaja. Misal, ada seseorang yang secara usia sudah bisa dikatakan dewasa artinya sudah tidak remaja lagi akan tetapi secara pemikiran dan tingkahnya masih seperti anak kecil. Ada juga, sosok yang secara umur dianya memang masih muda tetapi secara tingkah dan pemikirannya sudah sangat dewasa. Contohnya anak kecil (anak SD) yang sudah mampu mencari uang sendiri bahkan menanggung hidup beberapa anggota keluarganya. Yang seperti inilah kemudian saya katakan penyebab seseorang bisa  menjadi dewasa karena dia dituntut dewasa menghadapi medan hidupnya.
            Seringkali waktu pencapaian kedewasaan setiap orang itu berbeda-beda. Ada yang di umur 12 tahun sudah dewasa, atau umur 17 tahun baru mulai dewasa, bahkan saat mencapai umur 20 tahun keatas baru bisa berfikir dewasa. Sekali lagi, faktor yang sangat berpotensi untuk menentukannya adalah medan hidup dan pengalaman yang dilewatinya.
            Saya sendiri merasa bahwa tuntutan kondisi dan perjalanan kehidupan yang pada akhirnya juga membawa saya menemukan makna dewasa. Meskipun sampai saat ini saya masih ragu apakah saya sudah bisa dikatakan dewasa atau belum sebenarnya. Di usia yang belum genap tahun ke 20 , InsyaAllah bulan depan 20 th , Alhamdulillah saya sudah duduk di semester akhir tahun keempat (semester 7) pada sebuah perguruan tinggi yaitu IAIN Pontianak. Artinya jika bisa cepat menyelesaikan tugas akhir, saya bisa lulus sebelum umur 21. Semoga Engkau permudah Ya Rabb. Memang jika dibandingkan dengan para pemuda dahulu seperti Muhammad Alfatih yang sudah mempunyai prestasi luar biasa  dengan mampu menaklukkan peradaban dunia yaitu  konstantinopel pada usia sangat muda,  sangat jauh sekali perbandingannya. 
Hasil gambar untuk menjadi dewasa. kata mutiara
            Namun satu hal yang saya akan selalu saya syukuri, bahwa di saat teman-teman yang mungkin seumuran dengan saya normalnya masih duduk di semester 5 atau ada juga yang masih menjadi mahasiswa baru, Allah sudah menggariskan takdir saya melewati beberapa pengalaman terlebih dahulu. Salah satu alasan yang cukup mempengaruhi tingkat kedewasaan ini mesti bertambah diantaranya yaitu tuntutan karena menjadi senior di kampus. Alasan ini setidaknya memaksa saya menaikkan  level kedewasaan dan lebih banyak belajar bagaimana supaya mampu menjadi sosok kakak bagi adik-adik yang ada.
            Pernah di beberapa kesempatan saya setengah bercanda bertanya pada beberapa junior yang sering memanggil saya dengan sebutan kakak dengan pertanyaan seperti ini

 “Kelahiran tahun berapa dik?” ada yang jawab seperti ini “1997 kak”!
; “Owh, bulan? ;
Bulan juni kak! ;
hmm, tue adek sikit lah dari kakak (sambil senyum nyengir) ;
“ benar lah kak?” ;
 iye! ;
emang kakak tahun berape?
97 juga! Tapi bulan 10.
 Hmm.. ye ke. jadi kamek harus manggil ape lah ni kak;
setengah bercanda saya jawab “panggil adek boleh gak”..
diakhir obrolan kami akhirnya dia bilang seperti ini “tetap kakak jak lah kak ye, tak enak kite” : ya udah gpp..

            Ada juga junior yang umurnya 3 sampai 6 tahun diatas saya yang secara etika tidak  enak sebenarnya jika mesti saya panggil dengan sebutan adik. Tapi mau bagaimana lagi, sebagai kakak tingkat yang baik tidak mungkin saya membiarkan adik tingkat saya memanggil dengan sebutan “dek lusi”.. lucu juga kalau benaran iya..
            Itulah mengapa selalu saya katakan “Dewasa tak selalu melulu tentang usia, kawan. Namun apa yang sudah kita lewati pada perjalanan hidup yang singkat ini”.. Saya mengatakan ini bukan karena saya sudah merasa dewasa, tapi  karena saya merasa pernah pada keadaan dituntut untuk menjadi dewasa meskipun pada beberapa kesempatan  sifat manja dan kekanak-kanakan sesekali akan keluar juga dari diri.

            Semoga kita termasuk dalam  golongan yang senantiasa bersyukur atas nikmat umur yang Allah berikan dengan selalu menumbuhkan, memperbaiki dan meningkatkan kapasitas diri.
Aamiin Allahumma Aamiin..


* Murdianti Lusi*
 Hasil gambar untuk menjadi dewasa. kata mutiara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar