adalah bagian kecil dari hidup, agar ia tak redup. Sesuatu yang ingin diabadikan, namun tak mungkin akan bertahan sebab pada masanya ia pasti pergi. Tulisan barangkali bisa menjadi titik temu; antara gagasan, tanya, rasa, harapan, kebenaran, juga pencarian jawaban. Menyatu dalam sebuah bingkai berisi catatan-catatan sederhana. **(lsmdnt@catatan.aksara)**

Tentang saya :)

Total Pengunjung

Yuks menelusuri..

20 Sep 2018

R.E.I.N.A (2) "Masih tentang Rein"..



Rein,
Setelah membaca kisahmu yang berjudul "Cara agar sembuh adalah melupakan"   yang kutulis kemarin ada yang tiba-tiba menghubungiku dan bertanya seperti ini  "Apa semudah itu melupakan? Semoga Rein kuat.  Katanya.
Ada juga yang mengungkapkan
Jika aku jadi reina pasti tak mudah".
Aku memaklumi komentar seperti itu.
Tapi kuyakinkan mereka dengan mengatakan "Rein Pasti kuat". Ujarku penuh keyakinan. Bukankah begitu Rein? .

Kali ini aku bukan lagi sok tau.  Tapi aku benar benar tau.  Bahwa kamu sudah mulai bisa melupakan makhluk bernama Bintang.  Benarkan Rein?  Sebab ku lihat matamu  tak lagi memancarkan binar yang sama saat kusebut namanya.  Entah bagaimana dengan detak jantungmu, apakah masih berdegup seperti dulu?  Seperti yang sering kau ceritakan padaku.  Aku tidak ingin lagi menebak ataupun  bertanya. Bagiku cerita tentang kekagumanmu pada Bintang sudah berlalu.

Jika ada yang meragukan dan tak senang dengan usahamu yang memilih memulihkan hati dengan cara melupakan, tenang saja aku akan mengisahkan pada mereka tentang Rein yang sekarang.  Rein yang jauh lebih tenang setelah melupakan, Rein yang senyumnya sudah kembali, Rein yang pancaran matanya sudah memunculkan semangat baru lagi.  Bukan tatapan takut akan dikecewakan.

Dan tentang keputusanmu untuk pergi dan memusnahkan rasamu itu.  Aku mengapresiasi tindakanmu Rein.  Rein ku memang harus kuat.  Sebab masih banyak yang membutuhkannya. Semangatnya itu kerinduan semua orang. Setidaknya dengan berusaha melupakan, kau tak lagi bertanya pada dirimu sendiri tentang sesuatu yang bukan hak kita sebagai manusia untuk menjawabnya seperti "apakah aku akan berjodoh dengan Bintang nanti?".  Atau "apa yang selama ini Bintang fikirkan tentangku".  
"Apakah Bintang menyadari bahwa aku menghindarinya?  Dan banyak pertanyaan lain lagi yang terus berputar di kepala.

Yah, ternyata itu adalah cara hawa nafsu membujuk kita secara perlahan Rein.  Lalu pertanyaan itu nantinya bertransformasi menjadi angan.  Khayalan tentang hidup ke depan.  Na'uzubillahi min dzalik. Semoga Allah menjaga kita Rein.

Olehnya aku bersyukur dengan dirimu yang sekarang.  Aku juga akan berusaha membuatmu bangkit dari ujianmu kali ini.  Bukankah kita bersahabat dan saling membutuhkan?..
Allah lah tempat kita kembali Rein. Aku ingat dirimu yang pernah berujar padaku "Aksara, masalah dunia dan makhluk bernama manusia memang tidak akan pernah selesai, dengan segala cara godaan syaitan datang.  Bermacam-macam.  Namun jika hati kita terpaut untuk terus memperbaiki diri dan mendekat Pada-Nya.  Maka pertolongan nya akan  datang.  Dari arah yang bahkan tak kita duga dan sangka". Terima kasih Rein, sekarang kukembalikan nasihat itu untuk kita berdua.

Reina. Cukup kali ini saja kutuliskan kebimbanganmu.  Sebab apa yang terjadi padamu kemarin benar-benar menyentuh hatiku.  Aku merasakannya.  Semoga jalan kita ke depan adalah jalan penuh kemudahan.  Meski orang orang mengatakan tak mungkin.  "Jalan ini memang penuh onak dan duri".  Tapi kita tetap yakin Allah akan senantiasa memudahkan jalan hamba yang takut kepada-Nya.  Semoga kita termasuk dalam golongan orang orang yang takut. Aamiin


#Aksaradankisahnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar