Kamu ingin dikenang.
Dirimu yang kecil itu mau melangkah semaunya, sepuasnya.
Sampai semua orang merasa kehadiranmu ada.
Beruntung,
Daun yang gugur karna umur;
awan yang ada sebab hujan,
dan tetes air yang tak henti mengalir; semua turut mengamini.
Semua ingin kau bahagia dan dikenang.
Dan sekarang,
Tinggal kamu yang punya kendali.
Pintu-pintu kemenangan itu, kamu yang punya kunci.
Hanya mungkin kamu belum tau carany; atau belum menemukan kuncinya dimana.
Kamu terus belajar.
Menyaingi aliran hidup yang tak henti berputar.
Ada kalanya ia deras. Adakalanya berhenti perlahan.
Maka gunakanlah semua ide, energi dan waktu yang kamu punya dengan sebaik-baiknya.
Jangan buat sia sia.
Kamu kadang ingin berhenti.
Tapi ku katakan, Jangan .
Dengar, jangan lagi itu kamu ulangi.
Sudah siapkah kamu bertemu Sang Penagih Janji?
Yang di sana kamu tidak akan pernah bisa berlari.
Seperti dulu kamu disini.
Nanti.
Ketika dirimu telah jadi apa yang sering kau ucap dalam doa sehabis shalatmu, tak perlu lagi kau merangut karna takut.
Atau meringis sebab tangis.
Ingatlah. Ada Dia Yang Maha Mendengar.
Sang Pemilik Waktu yang ingin agar kamu terus belajar.
***********
Terinspirasi dari salah satu karya bg Azhar.
#sajakwaktu
#catatan.aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar