Alhamdulillah,
Atas segala skenario milik-Nya yang sudah terjadi, apapun itu. Aku bersyukur.
Aku merasa sangat beruntung dengan limpahan kasih sayang dan pertolongan yang
Allah hadirkan dalam tiap bagian perjalanan hidup ini. Nikmat kesenangan yang
membuat hati membuncah bahagia hingga terbit senyum dan tawa, nikmat ujian
kesusahan yang membuat tangan mengelus dada atau menahan bulir air mata. Bagiku
itu semua anugerah. Dan aku menerimanya.
Tepat hari ini, banyak sekali yang mengingatkan. Dengan doa dan juga
harapan-harapan mereka. Agar aku lebih baik, agar apa yang kuimpikan tercapai,
agar aku mengingat hakikat hidup, agar aku bersyukur, agar aku mengingat mati
dan banyak lagi. Terimakasih teman-teman . Doa yang sama untuk kalian.
Dari sekian banyak yang mengirim pesan dan mengucapkan itu, yang paling membuat
terharu adalah yang pertama. Ibuku. Sekitar jam 5 pagi beliau menghubungi dan
mengucapkan katakata sakral itu. Aku ingin menangis saat itu juga sebenarnya.
Ibu, Terimakasih saja tidak cukup membalas perjuanganmu duhai wanita mulia.
Manusia berhati baik yang 21 tahun lalu rela mempertaruhkan nyawa untuk
memperjuangkanku. Semoga Allah limpahkan jutaan kebaikan untukmu. Aamiin.
*************
Banyak doa yang kumohonkan hari ini. kali ini aku tak ingin membagi isinya apa.
Cukup aku dan Sang Maha Mendengar yang mengetahui detailnya. 21 tahun.
Alhamdulillah. Aku merasa bahagia.
Barakallah fii umrik wahai
diri. Semoga langkahmu menuju kebaikan dimudahkan. Kebermanfaatanmu semakin
dirindukan. Rasa takut dan ketaatanmu pada Allah kian bertambah.
Aamiin.
22 Oktober 2018,
Selamat milad
21th Lusi Murdianti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar